Teringat dengan pepatah yang berseliweran "senakal-nakalnya pria, dia akan memilih wanita yang baik-baik."
Betul juga. Tapi ada yang aneh, Apakah ini adil??
hmm... kalau dilihat dari sisi wanitanya, wanita baik-baik seperti apa yang bisa dapet pria nakal seperti itu?
hmm... kalau dilihat dari sisi wanitanya, wanita baik-baik seperti apa yang bisa dapet pria nakal seperti itu?
Takdir dan nasib
Takdir adalah ketentuan Allah, yang kita tidak bisa mengubahnya. Takdir dalam hal Jodoh maksudnya Allah seperti ini "wanita takdirnya berpasangan dengan pria". Jika wanita menikah dengan wanita, laki-laki menikah dengan laki-laki, ini baru yang namanya melawan takdir.
Lebih spesifik lagi Allah pun sudah berfirman mengenai jodoh dari jenis-jenis wanita dan pria. Allah berfirman dalam surat An-Nur 26 "Laki-laki beriman untuk wanita beriman. Wanita beriman untuk laki-laki beriman. Laki-laki keji untuk wanita keji. Wanita keji untuk Laki-laki keji."
wallahualam...
Just to Know..!!
Coba teman-teman baca kembali sejarah turunnya ayat ini. intinya ayat ini adalah bukanlah janji Allah kpd manusia yang baik ditakdirkan dengan pasangan baik. Sebaliknya ayat ini merupakan peringatan agar umat islam memilih manusia yang baik untuk dijadikan pasangan hidupnya
Lebih spesifik lagi Allah pun sudah berfirman mengenai jodoh dari jenis-jenis wanita dan pria. Allah berfirman dalam surat An-Nur 26 "Laki-laki beriman untuk wanita beriman. Wanita beriman untuk laki-laki beriman. Laki-laki keji untuk wanita keji. Wanita keji untuk Laki-laki keji."
wallahualam...
Just to Know..!!
Coba teman-teman baca kembali sejarah turunnya ayat ini. intinya ayat ini adalah bukanlah janji Allah kpd manusia yang baik ditakdirkan dengan pasangan baik. Sebaliknya ayat ini merupakan peringatan agar umat islam memilih manusia yang baik untuk dijadikan pasangan hidupnya
Nasib itu bisa diubah (Ar'Rad :11)
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia
Kita sungguh sangaaat bisa menentukan mau menikah dengan siapa. Orang yang seperti apa. Karakteristiknya bagaimana. Dari suku mana. Ditahun berapa, *Dengan izin Allah tentunya.
Mau nikahnya digedung, prasmanan, mau sate kambing atau cukup tempe tahu (eh malah makanan).
Kalau ingin bernasib berjodoh yang baik, maka perlu ikhtiar, usaha sendiri. Inilah alasan, orang-orang suka nyalahin tuhan karena menikah dengan orang yang gak sepadan "ini udah takdir Tuhan kok" . Padahal dia sendiri ga berusaha perbiakan diri dan lingkungannya.
Makanya ikhtiar mencari jodoh bisa dengan memperbaiki diri sendiri. Lalu tentukan, teman-teman untuk kita bergaul. Kalau kita baik, otomatis kita memilih lingkungan yang baik toh!... pasang garis peringatan siapa saja yang bole mendekat dan melangkah sampai ke taaruf.
Gak ayal dan sudah rasional jika jodoh itu sering dari teman disekitar kita. Gak ada jodoh yang ujuk-ujuk datang sendiri. Pasti ada campur tangan perbuatan kita yang menyebabkan macam-macam jodoh itu mendekat atau malah menjauh menjadi bukan jodoh.
Tinggal Allah lah dengan sifat Maha Kasih Sayang memberitahukan dan memberi petunjuk kepada hamba-hambanya yang sering istikharah, "oh orang ini, bismillah sepertinya cocok denganku"
Makanya ikhtiar mencari jodoh bisa dengan memperbaiki diri sendiri. Lalu tentukan, teman-teman untuk kita bergaul. Kalau kita baik, otomatis kita memilih lingkungan yang baik toh!... pasang garis peringatan siapa saja yang bole mendekat dan melangkah sampai ke taaruf.
Gak ayal dan sudah rasional jika jodoh itu sering dari teman disekitar kita. Gak ada jodoh yang ujuk-ujuk datang sendiri. Pasti ada campur tangan perbuatan kita yang menyebabkan macam-macam jodoh itu mendekat atau malah menjauh menjadi bukan jodoh.
Tinggal Allah lah dengan sifat Maha Kasih Sayang memberitahukan dan memberi petunjuk kepada hamba-hambanya yang sering istikharah, "oh orang ini, bismillah sepertinya cocok denganku"
----------------------------------------------------------------
Kepribadian Palsu
Teringat kisah artis re** tag** yang menggugat cerai suaminya lantaran suaminya berubah pasca menikah. Awalnya sebelum menikah, dia rajin beribadah. mencintai anak-anak. Namun setelah menikah sifatnya berubah 180 derajat. Sayang sekali yah.
Hal inilah yang banyak ditakuti oleh wanita maupun pria. Ketika oknum-oknum ini hanyalah kepribadian palsu yang dibungkus dengan apik supaya dapat menggait orang yang baik-baik.
Hal inilah yang banyak ditakuti oleh wanita maupun pria. Ketika oknum-oknum ini hanyalah kepribadian palsu yang dibungkus dengan apik supaya dapat menggait orang yang baik-baik.
sooo... Bagaimana jadinya??? padahal kita sudah baik-baik dan menduga dia baik??
Hal-hal macam ini memang hanya Allah yang berkuasa. Kita sebagai hamba yang lemah ini, perlu berdoa kepada Sang Maha Kuat. Mungkin ikhtiar kita belum sempurna. Cobalah cukupkan hanya bergantung kepada Allah, semoga pria yang melamar kita ini memiliki kepribadian yang murni. Minta Allah bukakan semua yang tertutup. Lalu cek lagi nasabnya/riwayat keluarganya, serta teman-teman dan pergaulannya...
Memang benar sekali, apa yang diriwayatkan oleh Rasul tentang 4 syarat memilih jodoh,
"rupanya, hartanya, keluarganya, lalu agamanya."
Orang yang dididik dari keluarga yang berkualitas baik, dalam segi agama dan pendidikan, InsyaAllah sifatnya akan mengakar kokoh menjadi kepribadian yang matang dan mu'alim asli punya. No palsu-palsu.
Perkuat lagi ikhtiar dalam bertaaruf mengenal calon pasangan hidup. Sudahkah benar-benar mendapatkan informasi yang cukup mengenai kepribadian dan lingkungan dibesarkannya.
Karena menikah itu bukan kepada pasangan kita saja, tetapi juga mengikatkan dua keluarga besar menjadi satu.
-------------------------------
Simpulannya,
Allah telah memberikan hambanya akal untuk dapat memilih nasib dari takdir. Jodoh adalah sebuah nasib yang harus diikhtiarkan. Karena diakhirat kelak Allah akan meminta pertanggungjawaban kita, atas dasar apa memilih "dia" sebagai jodoh sehingga mengakibatkan kita berakhir di "jannah" atau "jahannam".
dan memilih jodoh perlu dilihat garis keturunannya, dan lingkungan dibesarkan. Bertaaruflah dengan jalan-jalan yang diridhai Allah agar terhindar dari kepribadian palsu.
Ayo cek and recheck lagi.... sambil Istikharah!
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon